Apakah kalian mengetahui apa itu gula darah?. Gula darah merupakan gula atau glukosa yang ada dalam darah kita, dalam istilah medis biasanya disebut sebagai glukosa darah (Blood Glucose). Gula darah juga merupakan suatu sumber energi terpenting bagi tubuh manusia. Gula darah atau glukosa di dalam darah kita berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat yang kita makan, seperti roti, nasi, kentang, sereal, susu, buah dan sayuran. Setelah kita mengkonsumsi makanan tersebut, glukosa akan diserap menuju ke dalam darah, setelah masuk ke dalam darah selanjutnya glukosa akan diedarkan ke seluruh tubuh. Gula darah atau glukosa juga digunakan sebagai energi, pengolahan gula darah sebagai energi membutuhkan salah satu hormon penting, yaitu hormon insulin. Hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas akan membantu sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
Ketika kita mengonsumsi gula atau glukosa dalam jumlah lebih banyak dari yang biasanya kita butuhkan, hal tersebut akan mengakibatkan tubuh menyimpan kelebihan glukosa di otot dan hati, atau mengubahnya menjadi lemak. Penyimpanan dan pengolahan glukosa dapat digunakan sebagai energi saat dibutuhkan nanti. Kekurangan atau tanpa glukosa yang cukup akan mengakibatkan tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan normal. Dikutip dari web Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan bahwa nilai normal gula darah dibagi menjadi dua yaitu, Gula Darah Normal (GDS) dan Gula Darah Puasa (GDP). Nilai normal Gula Darah Sewaktu (GDS) adalah Menurut Kementerian Kesehatan RI, Hipoglikemia atau biasa disebut gula darah rendah adalah sebuah gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh keadaan dimana kadar gula darah di dalam darah berada di bawah kadar normal atau nilai normal dan hal ini merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada individu dengan diabetes.
Tingkat gula darah atau kadar gula darah dapat tiba-tiba menjadi lebih rendah karena berbagai faktor yang perlu diwaspadai (Kemenkes RI).
1. Pengobatan Diabetes.
Ketika seseorang menderita diabetes, tubuh tersebut mungkin tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang cukup (diabetes tipe 1) atau mungkin tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan baik (diabetes tipe 2). Hal ini menyebabkan glukosa cenderung menumpuk di aliran darah dan bisa mencapai kadar yang sangat tinggi.
Langkah yang digunakan untuk menangani permasalahan diatas adalah dengan menggunakan insulin atau obat lain untuk menurunkan kadar gula darah. Efek samping dari penggunaan insulin atau obat lain ini adalah kadar gula darah malah turun di bawah nilai normal, sehingga akhirnya menyebabkan hipoglikemia. Penderita diabetes juga dapat mengalami kadar gula darah atau hipoglikemia jika makan lebih sedikit setelah minum obat diabetes, atau jika berolahraga lebih keras dari biasanya.
2. Obat – obat tertentu
Mengonsumsi obat diabetes jenis oral milik orang lain secara tidak sengaja dapat mengakibatkan gula darah menjadi rendah. Selain itu, Obat-obatan lain juga dapat mengakibatkan Hipoglikemia seperti pengobatan untuk penyakit malaria yang dapat mengakibatkan hipoglikemia pada anak-anak atau pengidap gagal ginjal.
3. Beberapa Penyakit Kritis
Hepatitis atau sirosis parah adalah penyebab gula darah rendah yang perlu diwaspadai. Gangguan ginjal juga dapat menghalangi tubuh untuk mengeluarkan obat dengan benar hal ini dapat membuat kadar gula dalam darah menjadi rendah karena efek penumpukan obat tersebut.
4. Kelaparan dalam waktu lama
Melakukan diet, berpuasa atau memiliki gangguan makan seperti anoreksia nervosa dapat membuat tubuh kelaparan dalam waktu lama. Hal ini memicu penurunan gula darah karena kekurangan zat untuk membuat glukosa.
5. Kekurangan Hormon
Permasalahan atau kelainan yang terjadi di kelenjar adrenal dan tumor hipofisis bisa menyebabkan kekurangan hormon yang mengatur produksi glukosa. Hipoglikemia dapat terjadi pada anak-anak karena mereka memiliki sedikit hormon pertumbuhan.
Kita sudah mengetahui apa saja penyebab atau faktor yang mempengaruhi tingkat gula darah dalam darah, selanjutnya kita akan membahas gejala seseorang dikatakan mengalami gula darah rendah. Gejala dibagi menjadi dua yaitu gejala ringan dan berat.
Gejala Ringan:
Dikutip dari Kemenkes RI jika kadar gula darah terlalu rendah maka tubuh, termasuk otak tidaka akan berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala gula darah biasanya tidak spesifik dan pasien mungkin merasa tidak nyaman dan dapat mengalami hal-hal berikut:
1. Pusing
2. Pucat
3. Bibir kesemutan
4. Lelah
5. Gemetar
6. Berkeringat
7. Merasa lapar
8. Mudah marah
9. Sulit berkonsentrasi
10. Jantung berdebar – berdebar
Gejala Berat :
Gula darah yang turun secara drastis sebaiknya dihindari pada semua pasien/penderita diabetes, khususnya pada anak-anak dan orang tua dengan obat antidiabetes. Kondisi gula darah rendah jika tidak segera diobati akan mengakibatkan penderita hipoglikemia kondisinya memburuk dan akan mengalami gejala seperti:
1. Kejang.
2. Hilang kesadaran.
3. Mengantuk.
4. Gangguan penglihatan.
5. Kebingungan atau linglung.
6. Gerakan menjadi canggung, bahkan perilaku seperti orang mabuk.
7. Apabila pasien tidak sadar yang terbaik adalah untuk memberikan glukosa intravena di bawah pengawasan medis.
8. Gejala yang memburuk tersebut umumnya terjadi ketika kadar darah turun secara drastis akibat hipoglikemia yang tidak mendapat penanganan tepat. Hipoglikemi yang tidak ditangani dapat menyebabkan koma.
Jika Anda menderita diabetes dan curiga sedang mengalami hipoglikemia, disarankan untuk segera menemui dokter terutama jika kondisi Anda tidak mengalami perubahan positif meski sudah ditangani (misalnya dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis).
Referensi:
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik/apakah-itu-hipoglikemia-dan-bagaimana-hal-itu-dapat-dicegah-dan-dikelola
Penulis: Shevira Regita Maharani (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Naili Raudiatus Zahra (Airlangga Nursing Journalist)