NERS NEWS-Kata depresi sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, depresi merupakan salah satu gejala psikologis yang dapat menyerang setiap orang. Masalah tersebut ditandai dengan perasaan sedih mendalam yang berdampak pada gangguan interaksi sosial. Tidak jarang gejala depresi juga berupa gangguan fisik seperti insomnia dan berkurangnya nafsu makan.Menurut WHO (2013), depresi merupakan gangguan psikologis terbesar ketiga yang diperkirakan terjadi pada 5% penduduk di dunia. Dalam pengobatan pasien depresi perlu adanya dukungan dari keluarga pasien, karena dukungan keluarga itu sendiri merupakan bantuan yang diberikan keluarga terhadap individu seperti memberikan dukungan dalam bentuk informasional, instrumental, penilaian dan emosional.
Keluarga sebagai orang yang dekat dengan pasien mempunyai peranan penting dalam kesembuhan pasien, salah satunya yaitu dukungan informasi dimana jenis dukungan ini meliputi komunikasi dan tanggung jawab bersama termasuk memberikan solusi atas masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran atau umpan balik tentang apa yang dilakukan seseorang. Selain itu keluarga sebagai penyedia informasi untuk melakukan konsultasi ke rumah sakit dan minum obat secara teratur.
Pada hari Kamis (9/11/2023) Kelompok 2 Stase Jiwa Profesi Ners A19 melakukan penyuluhan kesehatan terkait pentingnya dukungan keluarga pada pasien depresi di Poli Jiwa Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Pada penyuluhan ini, kami menekankan kepada keluarga pasien untuk senantiasa menjalin komunikasi secara rutin dengan pasien depresi, mendukung anggota keluargga dan membantu aktivitasnya, mengenali tanda dan gejala depresi serta mengajak pasien datang ke pelayanan kesehatan, serta mengenali tanda dan risiko bunuh diri.
April selaku perwakilan kelompok mengatakan pasien dengan depresi anak sangat membutuhkan peran dan dukungan keluarga. “Ada baiknya untuk rutin berkomunikasi dengan anggota keluarga yang memiliki depresi, serta selalu bantu untuk melakukan aktivitas dan kenali tanda gejala bunuh diri untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Tunjukkan empati yang besar dan dengarkan ucapan anggota keluarga yang memiliki depresi tanpa menyela ataupun menghakimi, serta berikan istirahat yang cukup.”Ujarnya.
Dengan media leaflet dan poster, kelompok berhasil memberikan materi dengan baik. Beberapa keluarga pasien turut menunjukkan interaksi dengan bertanya terkait materi yang sudah disajikan. Kelompok juga menjawab dengan baik, dan terdapat penambahan materi oleh Pak M. Choirul Huda selaku pembimbing klinik. Diharapkan dengan materi yang diberikan dapat berdampak positif terhadap responden untuk menerapkan materi kepada anggota keluarga yang depresi.
Penulis : Teuku Muhammad Hanif Daffa Naufa
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)