INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PKRS IRNA 6 RSUA : “Edukasi Penyakit Bronkitis”

  • By Alina Ramadani
  • In Ners News
  • Posted 04 April 2024

NERS NEWS – Kegiatan PKRS (Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit) oleh mahasiswa-mahasiswi profesi ners kelompok 1 stase Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Unair di ruang IRNA 6 Rumah Sakit Universitas Airlangga dengan tema “Edukasi Penyakit Bronkitis” telah terlaksana dengan lancar pada Kamis, 28 Maret 2024. Dua orang pembimbing dari kegiatan ini adalah Ibu Ika Nur Pratiwi, S. Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing akademik dan Ibu Rahmatul Fitriyah A., S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing klinik. Kegiatan PKRS dimulai pada pukul 10.00 WIB oleh moderator kelompok yaitu Maria Thein, selanjutnya diikuti dengan sesi materi yang dipaparkan oleh Indra Muliani dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab ini juga didampingi oleh kedua pembimbing baik klinik maupun akademik. Anggota kelompok yang lain juga mendapatkan peran masing-masing, yaitu Dwi Arta Anjani sebagai observer, Ivana Anaci Lian sebagai notulen serta Desti Hascaryani sebagai fasilitator.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan materi berkaitan dengan penjelasan tentang penyakit bronkitis dengan media yang digunakan yaitu leaflet dan poster. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners untuk memenuhi kompetensi sebagai ners yaitu PKRS (Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit). Tema PKRS oleh kelompok 9 yaitu “Edukasi Penyakit Bronkitis”. Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara pada paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Secara umum, bronkitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. (Sri Mulyati Rahayu et al., 2024). Penyebab bronkitis berupa adanya infeksi pada saluran pernafasan besar umumnya disebabkan oleh patogen yang umum (Respiratory syncytial virus, Influenza virus A dan B, Parainfluenza, Rhinovirus), terkadang disebabkan oleh alergen, iritan. Pada beberapa orang, bronkitis akut dapat dipicu oleh alergen tertentu seperti serbuk sari, parfum, dan asap rokok (Agung Riyadi, 2019).

Bronkitis muncul karena terjadi peradangan pada bronkus. Hal ini mengakibatkan terjadi penyempitan pada saluran napas dan penuh akan lendir. Dahak atau lendir ini menumpuk sebagai respons dari imunitas tubuh saat menangkap infeksi maupun non-infeksi yang menyebabkan bronkitis. Lama-kelamaan, lendir yang menumpuk pada bronkus akan menutup dan menyumbat saluran pernapasan. Hal ini akan memicu munculnya sesak napas dan batuk sebagai respons tubuh pengidap untuk membantu mengeluarkan lendir, terjadinya demam adanya infeksi pada bronkus. Apabila tidak menjalani pengobatan dengan teratur maka dapat timbul berbagai komplikasi dan komplikasi yang sering terjadi pada pengidap bronkitis adalah pneumonia, abses paru, empiema atau paru-paru bernanah, efusi pleura atau bertumpuknya cairan di bagian dalam selaput paru dan PPOK (penyakit paru obstruksi kronis) (Alvin Kosasih dkk., 2021).

Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami bronkitis, seperti perokok aktif maupun pasif, berusia kurang dari 5 tahun atau diatas 40 tahun dimana imunitas tubuh rentan terserang berbagai penyakit, terlalu sering terpapar zat yang berbahaya, seperti amonia, klorin, dan debu, dan imunitas tubuh yang lemah, seperti pada pengidap kanker atau penyakit autoimun. Beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya bronkitis, yaitu tidak merokok atau menghindari paparan asap rokok, menghindari paparan polusi udara dan berbahaya dengan memakai masker, istirahat cukup terlebih bila terserang pilek, demam, dan batuk, minum obat sesuai dengan anjuran saran dokter, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan lakukan vaksin pneumonia dan flu.

Kegiatan ini disambut baik oleh pasien dan keluarga pasien dan antusias peserta sangat tinggi dibuktikan respons dari peserta banyak yang memberikan pertanyaan dan memperhatikan saat sesi tanya jawab atau sesi diskusi. Secara keseluruhan, acara PKRS di ruang IRNA 6 Rumah Sakit Universitas Airlangga telah terlaksana dengan baik dan lancar serta sasaran dapat memahami informasi yang diberikan.

 

Penulis : Maria Yanuaria Thein
Editor : Alina Ramadani (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 132