INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Typus Tak Sama dengan Typhoid, Bedanya Apa Sih?

  • By
  • In Lihat
  • Posted 10 December 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Banyak orang yang beranggapan bahwa penyakit tipes dan penyakit tipus sama. Meski memiliki penyebutan dan gejala yang mirip, penyebab dan penyebaran dari kedua penyakit ini sangat berbeda. Penyakit tipes dan penyakit tipus sama-sama disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, cara penularan dan bakteri yang menjadi penyebab kedua penyakit ini berbeda. Penyakit tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, sedangkan penyakit tipus disebabkan oleh infeksi bakteri Rickettsia.

Demam tifoid akut merupakan penyakit infeksi akut bersifat sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella typhi. Penyakit ini menyerang bagian saluran pencernaan (Apriyadi, 2018).

Menurut WHO, ada 3 macam klasifikasi demam tifoid dengan perbedaan gejala klinik:

1. Demam tifoid akut non komplikasi

Demam tifoid akut dikarakterisasi dengan adanya demam berkepanjangan abnormalis fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa, dan diare pada anak- anak), sakit kepala, malaise, dan anoksia.

2. Demam tifoid dengan komplikasi

Pada demam tifoid akut keadaan mungkin dapat berkembang menjadi komplikasi parah. Bergantung pada kualitas pengobatan dan keadaan kliniknya, hingga 10% pasien dapat mengalami komplikasi, mulai dari melena, perforasi, susu dan peningkatan ketidaknyamanan abdomen.

3. Keadaan karier

Keadaan karier tifoid terjadi pada 1- 5% pasien, tergantung umur pasien. Karier tifoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmonella typhi di feses Hampir 100.000 penduduk Indonesia terjangkit penyakit tifus tiap tahunnya. Oleh sebab itu, penyakit tifus dinyatakan sebagai penyakit endemik dan masalah kesehatan serius di dalam negeri.

Penyebab Typhoid

Demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi. Demam ini dapat menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhi.

Gejala Demam Typhoid

Secara umum, berikut ini adalah gejala-gejala Demam Typhoid :

1. Demam yang meningkat secara bertahap tiap hari hingga mencapai 39°C–40°C dan biasanya akan lebih tinggi pada malam hari.

2. Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit.

Penyakit tipes adalah penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan, sehingga gejala demam pasti disertai dengan gejala sakit di saluran cerna, seperti sakit perut, diare, bahkan sembelit.

3. Sakit kepala.

Sakit kepala yang dirasakan terutama dibagian depan.

4. Merasa tidak enak badan.

Yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat.

5. Gangguan kesadaran.

Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak terlalu dalam, yaitu apatis sampai somnolen.

Pengobatan Demam Typhoid

a. Tirah Baring / Istirahat Total

Penderita yang dirawat harus tirah baring dengan sempurna untuk mencegah komplikasi, terutama perdarahan dan perforasi

b. Pemenuhan Nutrisi

• Cairan

Penderita harus mendapat cairan yang cukup. baik secara oral maupun parenteral.

• Diet

Diet harus mengandung kalori dan protein yang cukup. Diet untuk penderita tifoid, biasanya diklasifikasikan atas : diet cair , bubur lunak, tim dan nasi biasa.

• Terapi simptomatik

Terapi simptomatik dapat diberikan dengan pertirnbangan untuk perbaikan keadaan umum penderita : Roboransia / vitamin, Antipiretik (untuk kenyamanan penderita, terutama untuk anak-anak), Anti emetik (diperlukan bila penderita muntah hebat).

c. Kontrol dan monitor dalam keperawatan

Kontrol dan monitor yang baik harus dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pengobatan. Hal-hal yang menjadi prioritas untuk dimonitor adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, nafas. tekanan darah), keseimbangan cairan, deteksi dini terhadap komplikasi, adanya koinfeksi dan atau komorbid dengan penyakit lain, efek samping obat, resistensi anti mikroba dan kemajuan pengobatan secara umum.

Pencegahan Demam Typoid

Pencegahan tifus dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan diantaranya melalui:

  1. Vaksinasi, yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia tapi tidak diwajibkan. Vaksin ini bisa dapat diberikan secara oral maupun suntikan pada anak di atas usia dua tahun.
  2. Cuci tangan dengan air dan sabun, terutama ketika Anda akan menyiapkan makanan atau setelah buang air.
  3. Hindari makanan mentah karena bakteri penyebab tifus mungkin saja tersisa di produk-produk tersebut.
  4. Jangan jajan sembarangan sebab Anda tidak tahu apakah pedagang menerapkan kebersihan yang baik saat menyiapkan makanan yang dijual.
  5. Hindari kontak dengan orang sakit karena bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

 

Nama Anggota Kelompok 12 PKK 2 Online:

  • Adelya Salsabila Putri
  • Reza Nevy Ardani
  • Syafira Dwi Ananta
  • Yutri Istiqomah
  • Denata Rahmadani Lukitasari
  • Zurinda Dwi Nur L


REFERENSI

Apriyadi dan Sarwili. (2018). Perilaku Higiene Perseorangan dengan Kejadian Demam Tyfoid. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 8 No. 1.

Lestari Titik. (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogjakarta: Nuha Medika.

Mutiarasari dan Handayani. (2017). Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Demam, Kadar Hemoglobin, Leukosit dan Trombosit Penderita Demam tipoid Pada Pasien Anak Di RSU Anutapura Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol. 4 No. 2.

Gina, H., 2017. Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada An. G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Thypoid Di Paviliun Badar Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Pusat.. In: Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pin It
Hits 57180

Berita Terbaru