INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Menguak Tabir Kejadian Mati Suri menurut Medis

  • By Rosita
  • In Lihat
  • Posted 02 July 2022

Pernahkan kalian mendengar ada orang yang sudah dinyatakan meninggal namun ia masih dapat hidup kembali? Kejadian tersebut biasanya dikaitkan dengan fenomena gaib yang sering kita dengar dengan nama mati suri. Ternyata hal itu bukan hanya buah bibir belaka.

Pada kenyataannya di dunia ini tidak ada yang kekal, setiap orang di masa mendatang akan dihadapkan oleh kematian. Secara biologis, kematian merupakan berhentinya proses aktivitas dalam tubuh biologis seorang individu yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak, berhentinya detak jantung, berhentinya tekanan aliran darah, dan berhentinya proses pernapasan. Sedangkan kematian secara medis dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Mati klinis: Mati klinis ditandai dengan berhentinya pernapasan dan detak jantung (Masih memiliki kemungkinan hidup).

2. Mati otak: Mati otak ditandai ketika semua fungsi otak berhenti (Masih memiliki kemungkinan hidup).

3. Final kematian secara biologis: Kematian ini ditandai dengan kematian milyaran sel-sel dalam tubuh.

Fenomena orang dapat hidup kembali setelah mengalami kematian atau mati suri sebenarnya dapat dijelaskan secara medis. Dalam Medis, fenomena tersebut bisa diakibatkan oleh dua hal, yang pertama orang tersebut mungkin saja sedang mengalami Lazarus Syndrome atau kemungkinan lainnya yaitu orang tersebut mengalami Near Death Experience. Maka dari itu, kita harus mengetahui apa perbedaan dua hal tersebut agar tidak salah mengartikan kejadian mati suri.

Lazarus syndrome merupakan sindrom yang mengacu pada sirkulasi darah seseorang yang kembali secara spontan setelah jantung berhenti berdetak dan gagal untuk memulai kembali meskipun telah dilakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR), singkatnya orang tersebut hidup atau jantungnya berdetak kembali setelah dinyatakan meninggal. Jantung bekerja dengan memompa darah melalui pembuluh darah ke semua organ dan jaringan di tubuh. Ketika berhenti berdetak, sirkulasi berhenti, dan organ mengalami kegagalan karena tidak lagi mendapatkan oksigen.

Biasanya, alasan jantung Anda berhenti tidak dapat dikoreksi atau dibalik, dan kematian akan segera menyusul walaupun telah dilakukan CPR. Meskipun begitu, terkadang CPR dapat berhasil dan memulai kembali jantung Anda, terutama jika penyebabnya adalah masalah yang dapat dibalik. Sindrom Lazarus terjadi ketika masalah itu teratasi dengan sendirinya segera setelah CPR berhenti dan jantung mulai berdetak lagi.

Sedangkan Near Death Syndrome merupakan pengalaman persepsi sadar, termasuk pengalaman emosional, berhubungan dengan diri sendiri, spiritual, dan mistik yang terjadi pada seseorang yang dekat dengan kematian atau dalam situasi ancaman fisik atau emosional yang akan segera terjadi. Patofisiologis dari Near Death Experience masih belum diketahui hingga saat ini. Orang yang memiliki pengalaman Near Death Experience cenderung mempunyai gangguan tidur REM. Fase REM didefinisikan sebagai gerakan mata saccadic yang cepat dan acak, hilangnya konus otot, kecenderungan menuju mimpi yang jelas dan aktivasi kortikal. Orang yang Near Death Syndrome umumnya dapat merasakan rasa harmoni dengan alam semesta, waktu terasa berjalan cepat atau lambat, melihat arwah atau roh religius bahkan memasuki dunia lain yang tidak wajar.

Seseorang yang mengalami mati suri biasanya akan menunjukkan beberapa tahapan dan tanda kematian seperti kematian pada umumnya, lalu hidup kembali. Ada beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan terjadinya fenomena mati suri, seperti:

1. Hiperkalemia

Hiperkalemia merupakan kondisi yang disebabkan oleh kadar kalium yang terlalu tinggi. Kalium dalam darah berfungsi untuk memperlancar fungsi otot, saraf, dan jantung. Ketika seseorang mengalami hiperkalemia, aktivitas listrik di dalam jantung akan terganggu. Hal ini mengakibatkan detak jantung melambat dan dapat berujung pada koma, sehingga seolah-olah meninggal.

2. Udara terperangkap dalam paru-paru

Ketika pasien mengalami henti jantung, koma, atau gagal napas, pasien memerlukan tindakan medis berupa CPR. Meski dianggap pertolongan utama dalam penanganan henti jantung, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa tindakan ini terkadang dapat menimbulkan efek lain pada tubuh yaitu penumpukan udara di dalam rongga dada dan paru-paru yang seakan-akan menyebabkan sirkulasi dan aliran darah terhenti. Namun, setelah CPR dihentikan selama beberapa waktu singkat, tekanan udara yang meningkat ini bisa perlahan menurun, sehingga membuat aliran darah dan pernapasan pasien kembali lancar. Kondisi ini biasanya terlihat ketika pasien yang mendapatkan CPR bisa kembali menunjukkan respons tubuh, seperti tersadar, bernapas spontan, batuk, atau kembali bisa bergerak.

Kejadian mati suri pada dunia medis sering terjadi. Oleh karena itu, sebelum pasien dinyatakan meninggal, tenaga kesehatan akan menunggu dan memonitor pasien sekitar 10-15 menit setelah menghentikan tindakan CPR. Biasanya orang yang mengalami mati suri akan kembali “Hidup” setelah dinyatakan meninggal dalam waktu sekitar 10 hingga 30 menit. Namun, pada kasus yang sangat jarang terjadi, ada juga orang yang bisa kembali hidup dalam waktu beberapa jam setelah ia dinyatakan meninggal.

Selain karena Lazarus syndrome, mati suri juga kerap dikaitkan dengan pengalaman mendekati kematian alias Near Death Experience (NDE). Kondisi kritis ini akan membuat seseorang berada dalam kondisi koma, sulit bernapas, atau bahkan sangat lemas sehingga sekilas seperti sudah meninggal. Namun, ketika kondisinya membaik, dia akan kembali bisa bernapas, bergerak, tersadar dari koma, dan detak jantungnya kembali kuat. Inilah yang kerap dianggap pengalaman mati suri.

 

Sumber:

Whiteman, H. Medical News Today (2017). The Lazarus phenomenon: When the 'Dead' Come Back to Life.

Griffiths, M.D. Psychology Today (2017). Back From the Dead A brief look at Lazarus Syndrome.

Moyer, N. Healthline (2021). Coming Back to Life After Dying: What to Know about Lazarus Syndrome.

Simon, L.V., Hashmi, M.F., & Farrell, M.W. NCBI Bookshelf (2021). Hyperkalemia

Martial, et al. (2021). Losing the Self in Near-Death Experiences: The Experience of Ego-Dissolution. Brain Sciences. 11(7): 929.

Brouhard, R. Verywell Health (2021). Is It Possible to Bring Someone Back from the Dead?

Gordon, S. Verywell Mind (2019). An Inside Look at Near-Death Experiences.

Morrow, A. Verywell Health (2021). How to Recognize When Your Loved One Is Dying.

Starkman, E. WebMD (2021). What Is the Lazarus Phenomenon?

 

Penulis: Shevira Regita Maharani (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 6894