NERS NEWS – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga kelompok maternitas kembali melaksanakan kegiatan PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit) di Ruang Poli Obstetri dan Ginekologi RSUA pada Jumat, 5 Desember 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Deteksi Dini dan Cegah Komplikasi Diabetes dalam Kehamilan” dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi serta media poster dan leaflet.
Kegiatan penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus Diabetes Melitus Gestasional (DMG) di berbagai kota besar, termasuk Surabaya. Gaya hidup serba cepat, pola konsumsi tinggi kalori, kurangnya aktivitas fisik, serta meningkatnya prevalensi obesitas pada perempuan usia reproduktif berkontribusi besar terhadap munculnya DM dalam kehamilan. Data fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa kasus DM pada ibu hamil berkaitan erat dengan peningkatan risiko preeklamsia, persalinan dengan tindakan, makrosomia, hipoglikemia neonatal, hingga gangguan pernapasan pada bayi.
Minimnya pengetahuan ibu mengenai faktor risiko, tanda bahaya, dan pentingnya skrining menyebabkan deteksi sering terlambat sehingga komplikasi lebih sulit dicegah. Oleh karena itu, tim PKRS memandang edukasi kesehatan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil, terutama mengenai pencegahan sejak dini, kepatuhan ANC, serta pengelolaan diet dan aktivitas fisik yang tepat.
Penyuluhan dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh pasien serta keluarga yang sedang menunggu pelayanan di ruang poli. Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai pengertian Diabetes Melitus dalam kehamilan, faktor risiko, dan mekanisme terjadinya gangguan metabolik selama kehamilan. Peserta juga diperkenalkan tanda dan gejala awal DMG agar dapat melakukan deteksi lebih cepat.
Ibu hamil juga diberikan edukasi mengenai pola makan seimbang dengan indeks glikemik rendah, pengaturan porsi makan, serta aktivitas fisik ringan yang aman selama kehamilan untuk mencegah lonjakan glukosa darah. Tidak hanya itu, penyuluhan juga membahas komplikasi DMG bagi ibu maupun janin, seperti tekanan darah tinggi, gangguan pertumbuhan janin, persalinan sulit, hingga risiko hipoglikemia pada bayi baru lahir. Ibu hamil diharapkan mampu menjaga kadar glukosa darah dengan baik melalui pola hidup sehat dan kepatuhan dalam pemeriksaan.
Kegiatan berlangsung interaktif. Peserta antusias bertanya tentang makanan yang harus dibatasi. Di akhir sesi, peserta menerima leaflet berisi ringkasan materi sebagai panduan yang dapat dibawa pulang. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil mengenai Diabetes Melitus dalam kehamilan semakin meningkat sehingga mampu melakukan pencegahan, deteksi dini, serta pengelolaan yang tepat demi menurunkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin.
Editor : Alina Ramadani (Airlangga Nursing Journalist)

