NERS NEWS – Pada hari sabtu tanggal 28 September 2024, Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kelompok 12 Stase Keperawatan Medikal Bedah melakukan penyuluhan pada pasien dan keluarga pasien di Hemodialisis di lantai 6 RSUA.
Hemodialisa merupakan pengobatan (replacement treatment) pada penderita gagal ginjal kronik stadium terminal, jadi fungsi ginjal digantikan oleh alat yang disebut dyalizer (artifical kidney), pada dialyzer ini terjadi proses pemindahan zat-zat terlarut dalam darah ke dalam cairan dialisa atau sebaliknya. Pasien dengan stadium akhir penyakit ginjal tidak hanya menunjukkan gangguan kardiovaskular dan morbiditas tulang tetapi juga gangguan fisik. Program latihan terencana dapat meningkatkan kekuatan otot, ketahanan otot, dan kinerja fungsional fisik. Beberapa program latihan atau aktivitas selama hemodialisis yang bisa dilakukan yaitu latihan fisik (exercise intradialysis) merupakan latihan fisik yang dapat dilakukan pada keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas harian dan inaktivitas, sehingga dibutuhkan pengelolaan berupa peningkatan aktivitas fisik pasien seperti program latihan fisik agar membuat otot lebih kuat dan bekerja lebih keras dengan melawan gaya resistance.
Penyuluhan ini terdiri dari penyampaian materi serta demonstrasi terkait latihan fisik (exercise intradialysis) pada pasien dan keluarga mulai dari pengertian, manfaat, kontraindikasi, dan prosedur latihan.
Prosedur latihan fisik Intradialisis Exercise dilakukan dengan : Persiapan pasien Latihan peragangan leher Latihan peragangan kaki / tangan. Latihan peregangan bahu, punggung atas, dan bahu. Latihan punggung dan dada juga latihan bagian paha.
Penulis : Vina Shefiana
Editor : Anindya Putri Ravina ( )
