INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Penyuluhan Pertolongan Pertama Patah Tulang oleh Mahasiswa Profesi Keperawatan di IRNA 3 RSUA

  • By Salwa Az Zahra
  • In Ners News
  • Posted 03 October 2024

NERS NEWS - Fraktur merupakan terputusnya jalinan antar tulang yang disebabkan oleh trauma, tekanan, ataupun kelainan patologis. Fraktur atau disebut juga sebagai patah tulang pada umumnya disebabkan oleh trauma atau tekanan fisik. Patahan yang terjadi tidak hanya berasal dari satu retakan saja melainkan dari banyaknya retakan. Patahan tersebut terjadi secara lengkap dan fragmen pada tulangnya bergeser. Berdasarkan sifat, fraktur dibagi menjadi dua yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup umumnya terjadi saat patahan tulang tidak menembus kulit, sedangkan fraktur terbuka patahan yang terjadi menembus kulit.

Upaya mengatasi masalah tersebut, Kelompok 3 Program Profesi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga melakukan penyuluhan “Yuk, Tangani Patah Tulang dengan tepat” terhadap pasien mengenai penanganan yang tepat untuk patah tulang di IRNA 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga. Tujuan dari penyuluhan ini diharapkan audience mampu mengetahui, memahami, dan melakukan pertolongan pertama pada patah tulang.

Acara penyuluhan dilakukan pada hari Jumat, 20 September 2024 di IRNA 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga. Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa Praktik Profesi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang dihadiri oleh pembimbing akademik Wahyuni Tri Lestari S.Kep.,Ns.,MKep. Acara penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Dalam rangkaian acara terdapat penjelasan langsung cara pertolongan pertama pada patah tulang dengan tepat, serta pembagian leaflet sebagai sarana pasien untuk mengetahui terkait penolongan pertama pada patah tulang, yaitu:

  1. Periksa kondisi dan tingkat keparahan cedera dengan cepat.
  2. Cegah gerakan di area cedera dengan tangan atau menggunakan bantalan.
  3. Hentikan perdarahan pada fraktur terbuka. Tekan kuat luka dengan perban atau kain steril (prinsip balut tekan).
  4. Jangan memindahkan korban, terutama jika korban mengalami cedera kepala, leher, atau tulang belakang.
  5. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.
  6. Pantau kondisi korban. Jika ada tanda-tanda syok, baringkan korban dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
  7. Jangan bawa korban ke sangkal putung, anjurkan langsung bawa ke Rumah Sakit.
  8. Dalam keadaan darurat, lakukan pembidaian pada persangkaan tulang yang patah. Jangan membalut terlalu ketat.

Penulis: Luqman Hakim
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist) 

Pin It
Hits 35

Berita Terbaru