INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita

  • By Salwa Az Zahra
  • In Lihat
  • Posted 14 June 2022

Tahukah anda bahwa gizi kurang masih menjadi fokus perhatian dari Pemerintah? Prevalensi balita usia 0–59 bulan di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi sebesar 11,50%. Menurut data dari Badan Pusat Statistik prevalensi jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2017 sebesar 9,8% (Badan Pusat Statistik, 2018). Pemerintah telah menganggarkan Rp. 13,4 triliun salah satunya untuk pengadaan PMT.

Apakah anda tahu apa itu PMT?

Makanan Tambahan (MT) Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program intervensi untuk anak-anak yang kurang gizi di mana saja untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapainya status gizi dan gizi yang sesuai dengan anak-anak tersebut.

MT memiliki dua jenis yaitu MT Penyuluhan dan MT Pemulihan.

  1. MT Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan untuk mencegah terjadinya masalah gizi.
  2. MT Pemulihan adalah makanan tambahan yang diberikan untuk mengatasi terjadinya masalah gizi, MT Pemulihan diberikan selama 90 hari makan (Kemenkes RI, 2017).

Sasaran utama MT Balita adalah balita kurus usia 6-59 bulan dengan Indikator Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 standar deviasi (<-2 Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan (Kemenkes RI, 2017).

a. Kandungan Zat Gizi

   Tiap kemasan primer (4 keping 40 gram) Makanan Tambahan (MT) Balita mengandung minimum 160 kalori, 3.2-4,8 gram protein, 47.2 gram lemak Makanan             Tambahan Balita diperkaya dengan 10 macam vitamin (A, D, E K, B1, B2, B3, B6, B12, dan Asam Folat) dan 7 macam mineral (Besi, lodium, Seng, Kalsium,               Natrium, Selorum, Fosfor).

b. Karakteristik

  • Bentuk: Biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan "MT Balita".
  • Tekstur/Konsistensi: Renyah bila dicampur dengan cairan merjadi lembut.
  • Berat: Berat rata-rata 10 gram/keping.
  • Warna: Sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).
  • Rasa: Manis Mutu dan Keamanan: Produk makanan tambahan balita memenuhi persyaratan mutu dan keamanan sesuai untuk bayi dan anak balita.
  • Masa kedaluwarsa: Waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kadaluarsa 24 bulan.

c. Kemasan

  • Setiap 4 (empat) keping biskuit dikemas dalam 1 (satu) kemasan primer (berat 40 gram).
  • Setiap 21 (dua puluh satu) kemasan primer dikemas dalam 1 (satu) kotak kemasan sekunder (berat 840 gram)
  • Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu) kemasan tersier (Kemenkes RI, 2017).

Status gizi yang kurang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan balita. Apabila balita mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia yang merupakan negara berkembang. Oleh karena itu, pemerintah terus menggalangkan dana terkait permasalahan gizi kurang yang ada di Indonesia melalui Pemberian Makanan Makanan Tambahan (PMT) biskuit balita usia 6–59 bulan.

Referensi:

Badan Pusat Statistik. (2018). Prevalensi Balita Kekurangan Gizi menurut Provinsi di Indonesia (PSG) 2016-2018.

Kemenkes RI. (2017). Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Ibu Hamil- Anak Sekolah).

Penulis: Citra Hadiah Ning Alsi (Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Airlangga)
Editor: Lailatul Yusnida (Airlangga Nursing Journalist)

 

Pin It
Hits 57952

Berita Terbaru