INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Suarakan Pentingnya Peran Keluarga Pada Pasien Gangguan Kecemasan, Mahasiswa FKp Adakan Penyuluhan di Poli Klinik Jiwa RSJ Menur

  • By Nasya Puspita Anggraeni
  • In Ners News
  • Posted 24 July 2024

NERS NEWS - Hari Jumat tanggal 19 Juli 2024, Mahasiswa Praktik Profesi Angkatan B25 yang berdinas di Ruang Kenari RSJ Menur menyelenggarakan penyuluhan terkait peran dukungan keluarga terhadap pasien dengan gangguan kecemasan. Topik ini dipilih mengingat gangguan kecemasan merupakan kasus gangguan mental terbanyak.

WHO dalam rilisnya tahun 2019 menyatakan bahwa sekitar 301 juta penduduk atau 4% dari total populasi penduduk dunia mengalami gangguan kecemasan. Hal ini menempatkan gangguan kecemasan sebagai gangguan mental paling banyak diderita, bahkan melebihi jumlah penderita depresi yang berjumlah sekitar 208 juta penduduk atau 3.8% dari total populasi penduduk dunia. Oleh sebab itu, keluarga sebagai orang terdekat pasien penting untuk mengetahui tentang gangguan kecemasan. Kegiatan penyuluhan dimulai pukul 06.50 dengan jumlah peserta kurang lebih 30 orang di Poli Klinik Jiwa RSJ Menur Surabaya. Kegiatan dibuka oleh moderator, dilanjutkan dengan penyampaian materi, kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Di awal kegiatan moderator melakukan apersepsi terhadap peserta penyuluhan terkait gangguan kecemasan. Peserta mengatakan pernah mendengar tapi belum mengetahui secara jelas tentang gangguan kecemasan. Saat penyampaian materi peserta tampak fokus dan menimpali pertanyaan dari pemateri.

“Saya dulu awal-awal bingung Mbak, anak saya tiba-tiba seperti orang panik, ketakutan, bahkan sampai pingsan, karena sering pingsan akhirnya saya bawa ke rumah sakit. Tapi saat sampai rumah sakit justru diminta periksa ke dokter jiwa juga, tidak hanya diobati badannya, setelah itu saya baru tau anak saya terkena gangguan kecemasan” Kata salah satu peserta saat ditanya bagaimana awal mula mengetahui tentang gangguan kecemasan anggota keluarganya. Saat proses tanya jawab, peserta mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya terkait kepatuhan obat dan lama konsumsi obat, peserta juga menyampaikan feedback berupa pengalamannya merawat anggota keluarga yang cemas. Di akhir sesi sebagai evaluasi, MC menanyakan kepada peserta penyuluhan terkait materi yang telah disampaikan. Peserta penyuluhan dapat menjawab dan menjelaskan kembali materi yang disampaikan. Sebagai penutup, mari saling peduli dan suarakan “Family Against Anxiety : Stand Together, Care Forever”

 

Penulis : Kelompok 1 Kenari

Editor : Nasya Puspita Anggraeni (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 30

Berita Terbaru