INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal Pengetahuan dan Praktik Kesehatan Mental di berbagai Negara melalui Kegiatan an Intercultural Program La Trobe University Australia

  • By Salwa Az Zahra
  • In Ners News
  • Posted 30 August 2024

NERS NEWS - Kegiatan student outbound pada hari ketiga, Rabu (7/08/2024) di La Trobe University, Australia dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi interaktif terkait Mental Health. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang TLC 214 La Trobe University pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan dihadiri oleh para peserta student outbound dan Vanessa selaku pembicara. Kegiatan diskusi interaktif ini merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama student outbound di La Trobe University, Australia.

Diskusi interaktif dengan tema Mental Health diawali dengan pemaparan materi oleh Vanessa selaku akademik di Nursing and Midwifery La Trobe University. Pemaparan materi tersebut berisi tentang pengetahuan umum tentang mental health dan perawatan mental disorder di Australia. Setelah pemaparan materi yang disampaikan oleh Vanessa selesai, para peserta diminta untuk membentuk sebuah kelompok dimana kelompok tersebut terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas dan negara. Para peserta diminta untuk berdiskusi terkait mental health secara umum dan bagaimana kondisi mental health pada masing-masing negara.

Berdasarkan diskusi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa mental health di sebagian besar negara Asia masih terdengar tabu. Di Indonesia, sebagian besar seseorang dengan mental disorder dianggap gila dan kurang dalam beribadah. Selain itu, di Indonesia masih kental akan budaya tradisional yang membuat seseorang dengan gangguan mental merupakan hal yang tidak sepenting saat seseorang mengalami sakit fisik. Banyak ditemukan fenomena seseorang dengan gangguan mental dipasung dan diasingkan oleh keluarganya dibandingkan diberikan pengobatan. Namun, di Indonesia sendiri juga sudah mulai sadar akan kesehatan mental. Hal tersebut banyak diserukan oleh para remaja bahkan terdapat kampanye yang dilakukan baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Dalam kegiatan diskusi tersebut juga dijelaskan bahwa di Inggris masih diterapkan perawatan dalam menangani pasien dengan gangguan mental dengan menggunakan Electro Convulsive Therapy (ECT). Di Indonesia penggunaan ECT sudah jarang bahkan tidak dilakukan karena dianggap tidak memenuhi hak manusia. Namun, masih belum banyak literatur yang memastikan dan membahas tentang penggunaan ECT di Indonesia yang dihentikan. Selain itu, penanganan pasien dengan gangguan mental di Singapore, Hongkong, dan Macau dan Indonesia kurang lebih mirip yakni dengan penggunaan obat-obatan dan terapi sosial.

Di Australia, beberapa media sosial seperti TikTok dibatasi penggunaannya karena dianggap sebagai media yang dapat memicu dan menjadi penyebab seseorang memiliki gangguan mental karena konten yang disajikan. Namun, terdapat hal menarik lainnya yakni berdasarkan hasil diskusi, seluruh negara asal para peserta telah memanfaatkan teknologi dengan baik untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa konsultasi secara daring. Melalui kegiatan ini, peserta student outbound mengetahui bagaimana praktik kesehatan dan budaya yang ada pada masing-masing negara.

 

Penulis : Putri Febrianti Setyaning Arum
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 34

Berita Terbaru