NERS NEWS – Kegiatan intercultural program di La Trobe University, Australia pada hari kedelapan Senin (12/08/2024) dilanjutkan dengan mengunjungi Melbourne Museum. Melbourne Museum ini terletak pada pusat kota Melbourne (CBD). Kegiatan mengunjungi museum diawali dengan para mahasiswa intercultural program berkumpul di La Trobe University untuk bersiap dan bersama-sama berangkat ke museum dengan menggunakan transportasi publik bernama Tram. Perjalanan ke kota dengan menggunakan Tram ditempuh selama 1 jam.
Melbourne Museum menawarkan berbagai pameran yang mencakup sejarah alam, budaya, sains, dan masyarakat. Pada pukul 10.00 para peserta telah sampai di Melbourne Museum untuk melihat berbagai galeri yang menampilkan berbagai koleksi, termasuk fosil dinosaurus, artefak Aborigin, dan pameran tentang flora dan fauna Australia. Museum ini juga memiliki IMAX Theatre, yang menayangkan film-film dokumenter dalam format layar lebar, serta Bunjilaka Aboriginal Cultural Centre, yang didedikasikan untuk sejarah dan budaya masyarakat asli Australia. Selain itu, di museum ini juga disediakan forest museum yang sangat interaktif. Melbourne Museum merupakan destinasi populer bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Hal menarik dari Melbourne Museum ini adalah mampu menawarkan bermacam-macam galeri dalam satu lokasi. Para pengunjung tidak perlu untuk berpindah lokasi untuk melihat berbagai macam galeri. Selain itu, museum ini menawarkan gratis biaya masuk untuk pelajar/mahasiswa dan akademik.
Kegiatan berkunjung ke Melbourne Museum ini menjadikan pengalaman berharga bagi para peserta intercultural program karena dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keragaman budaya, mendorong inklusi, dan memfasilitasi interaksi positif antara individu atau kelompok dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan pameran seperti di Bunjilaka Aboriginal Cultural Centre, pengunjung dapat memperdalam pemahaman dan penghargaan terhadap budaya masyarakat asli Australia. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan menghormati warisan budaya yang kaya.
Penulis : Putri Febrianti Setyaning Arum
Editor : Anindya Putri Ravina (Airlangga Nursing Journalist)
