INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Kenalkan Cara Menegakkan Diagnosis TBC, Mahasiswa Profesi Ners Unair Lakukan Penyuluhan di POLI RSKI

  • By Salwa Az Zahra
  • In Ners News
  • Posted 05 September 2024

NERS NEWS - Pada Jumat, 30 Agustus 2024, mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kelompok 12 Stase Keperawatan Medikal Bedah menyelenggarakan salah satu program kompetensi berupa Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Kegiatan ini berfokus pada edukasi kesehatan dengan topik "Penegakan Diagnosis TBC" dengan sasaran para pasien dan keluarga atau pendamping pasien di ruang tunggu Poli TB-DOTS Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Unair Surabaya.

Kegiatan ini dirancang oleh para mahasiswa dengan bimbingan Dr. Andri Setya W., S.Kep., Ns., M.Kep. dan Ratu Izza A.M., S.Kep., Ns., M.Kep. sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap prevalensi kasus TBC di Indonesia yang masih terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (2024), perkiraan jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 1.060.000 kasus dengan lebih dari 134.000 kematian akibat TBC per tahun. Harapan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran dan pemahaman pasien, keluarga, atau pendamping pasien mengenai bagaimana cara mengetahui secara pasti diagnosis TBC dan bagaimana penularan, pencegahan, dan pengobatan TBC. Kegiatan ini sekaligus mendukung program GIAT: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis yang menjadi tema nasional dari Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS).

Para mahasiswa menyajikan materi dengan media leaflet yang menginformasikan bahwa tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menular melalui udara. Tanda dan gejala yang dapat mengindikasi penyakit tuberkulosis meliputi batuk lebih dari 2 minggu, dapat disertai dahak, darah, atau nanah, nafsu makan menurun disertai penurunan berat badan, demam lebih dari 1 bulan, berkeringat di malam hari, dan sesak napas.

Penegakan diagnosis TBC tidak serta merta hanya berdasarkan tanda dan gejala yang muncul, akan tetapi perlu dilakukan pemeriksaan, antara lain:

  1. Tes Cepat Molekuler (TCM) yaitu pemeriksaan spesimen dahak untuk terduga TB paru
  2. Foto rontgen yaitu teknik pencitraan pada dada yang memberikan gambaran khas TB paru
  3. Sputum BTA yaitu pemeriksaan bakteriologik untuk mendeteksi adanya bakteri tuberkulosis
  4. Cek darah lengkap yang disebut Interferon Gamma Release Assay (IGRA) yaitu pemeriksaan yang mengidentifikasi jenis TBC yang mengenai tubuh dan memantau kadar protein tubuh
  5. Tes tuberkulin kulit atau tes Mantoux khusus pada anak yaitu penyuntikan purified protein derivate (PPD)

Selama sesi penyampaian materi, para audiens tampak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dengan seksama. Saat sesi tanya jawab, salah satu audiens bertanya mengenai bagaimana jika pasien lupa atau terlewat untuk minum obat. Pertanyaan tersebut menjadi diskusi menarik dengan pemateri, Fianita Azzura, karena kepatuhan pengobatan sangat penting dalam mencapai kesembuhan TBC. Pemateri menjelaskan bahwa ketidakpatuhan konsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sangat berisiko untuk mengalami resistensi antibiotik, sehingga jika pasien tidak patuh maka pengobatan harus diulang dari awal kembali.

Sesi penutup adalah review singkat untuk menilai pemahaman para audiens terkait materi yang telah disampaikan. Besar harapan bagi para audiens agar dapat memahami edukasi yang telah dibagikan dan menyebarluaskan ilmu yang didapatkan kepada anggota keluarga atau orang terdekat lainnya.

 

Referensi:

Kemenkes RI (2024). Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun 2023. Jakarta.

 

Penulis : Ikhlasul Amalia / Kelompok 12 KMB Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Unair
Editor : Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 41

Berita Terbaru